Jambi| Potensi perekonomian yang di harapkan masyarakat penduduk desa yang berprofesi sebagai petani di desa Rantau Makmur, Kec Berbak, Kab Tanjung Jabung Timur Jambi masih membutuhkan perhatian serius oleh pemerintah daerah.
Di sektor pertanian, terkhusus tanaman palawija,(hotikultura) sering mengalami kegagalan panen. Disebabkan adanya banjir tahunan yang dikarenakan memang posisi desa berada di pinggiran sungai Batanghari jambi.
Salah seorang anggota kelompok tani menjelaskan “panennya kadang dapat, kadang juga gagal. Istilah kata ‘ ‘ bagaikan berjudi ‘jelas jumadi, warga Rt 01 dusun 4 pada awak media Cakrawalanusantara.id saat mengunjungi areal petani, Kamis, (16/7).
“Harapan kami , sambung dia “buat dinas yang bersangkutan, untuk segera mencarikan kami solusi, contohnya irigasi pengairan “terangnya dengan wajah melas.
“Pengolahan areal yang di lakukan kelompok tani dengan aktivitas penanaman cabe kurang lebih 60 HA, namun pada saat ini hanya tinggal, sekitar 30 Ha, dan jika di hitung kerugian materi saat kami gagal panen berkisar Rp 15,000,000
Terpisah, Kepala Desa Rantau Suparto, mengatakan “memang betul, sungguh miris melihat warga yang berprofesi sebagai pekerja tani, terkadang mengalami kegagalan, memang itu ada faktor alam, tapi kami bersama ketua Gapoktan (GABUNGAN KELOMPOK TANI), telah mengajukan proposal terkait keluhan warga ” katanya.
Senada yang di sampaikan oleh, Wahid, seorang PPL (PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN). Saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (18/7) ” tentang profosal pengajuan memang ada pak. Tali itu kami ajukan ke dinas PU setempat, masih dalam proses “jelasnya.
Terkait itu, Hingga berita ini terbitkan, pihak dari Dinas Pertanian belum bisa dikonfirmasi.(Muslimin)