Labuhanbatu| CN- Ribuan Pegawai Negeri Sipil dan tenaga honorer di Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, mengeluh dan kecewa, setelah gaji PNS macet. Dan tunjangan penghasilan pegawai yang telat dibayarkan, hingga sudah lebih dari 3 bulan. Selain itu, honor para pegawai juga belum dibayar, termasuk guru MDTA yangbaru menerima honor untuk bulan Januari-Februari 2020.
“Tolong perhatikan kami, Pak Bupati! Jangan masalah ini dibawa diam. Jangan karena kami belum demo, bapak selo-selo saja pura-pura tidak tahu. Anak kami juga perlu makan, pak ” keluh beberapa pegawai negeri dan pegawai honorer Pemkab Labuhanbatu, Rabu (12/8/2020) sore.
Menurut ASN, TPP yang menjadi penghasilan tambahan bagi PNS/ASN yang dinilai dari kinerja diluar gaji yang belum dibayarkan, yaitu bulan Juni, Juli dan Agustus.
“Tunjangan di luar gaji itu resmi, dan biasanya dibayar setiap tanggal 10. Makanya kemarin kami sangat berharap bisa dicairkan, rupanya sampai sekarang belum ada tanda-tanda mau dibayar. Jujur saja, kami sangat mengharap TPP itu, karena SK kami juga sudah akad di Bank Sumut,” keluh ASN wanita berusia 50 tahun.
Katanya, mereka sudah menanya kapan pencairan TPP itu, namun bendahara kantornya menyebut belum ada dana.
“Asal kami tanya bendahara, katanya belum ada dana. Apa kas daerah ini kosong ya,” ujarnya.
Para PNS yang sudah berusia 50 tahun ke atas itu sangat berhap Pemkab Labuhanbatu segera mencairkannya. Apalagi biaya kebutuhan sehari-hari sangat besar, lain lagi kebutuhan anak sekolah.
Bupati Labuhanbatu melalui Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Indra Sila, saat di konfirmasi wartawan, mengakui keterlambatan pembayaran TPP PNS, honor tenaga honorer, honor tenaga kontrak dan honor guru MDTA (sekolah Bahasa Arab). Katanya, Kesra atau TPP PNS dan honor tenaga honorer serta tenaga kontrak akan segera dibayarkan dalam bulan ini.
“Kalau honor guru MDTA sudah dibayarkan bulan Juli yang lalu, untuk bulan Januari dan Februari,” sebut Indra Sila.
Ditanya kapan pembayaran sisanya (Maret, April, Mei, Juni, Juli, Indra Sila tidak bisa memastikan, dengan dalih saat ini guru tidak mengajar di sekolah.
“Dikarenakan sekolah libur dan itu dana hibah, bekerja dulu baru bisa dibayarkan. Jadi, belum bisa diketahui kapan dibayarkan,” sebut Indra. (O. H)
