DPRK Aceh Singkil Kawal Kasus Pukat Harimau Keranah Hukum Ilegal Fishing

oleh

Aceh Singkil .CN Indikasi ilegal fishing kapal pukat trawl di laut Singkil, yang memicu kemarahan nelayan, anggota DPRK setempat berjanji akan mengawal kasus dimaksud hingga ke ranah hukum.

 

Ketua Komisi II DPRK Aceh Singkil, Juliadi Bancin, menilai cara tangkap itu bukan hanya melanggar aturan, tapi juga merusak ekosistem laut dan memiskinkan nelayan kecil.

 

“Jaring mereka terlalu rapat, hanya satu inci. Ikan kecil pun habis disapu, termasuk ikan badar,” kata Juliadi, Rabu, 15 Oktober 2025.

BACA  Pembukaan STQ ke-XXX Tahun 1447 H/2025 M Desa Wonosari Dengan Tema Menggali Potensi Menumbuhkan Prestasi

 

“Kami minta proses hukumnya diawasi ketat agar pelaku tidak lepas tanpa hukuman,” lanjut Juliadi saat melihat langsung kapal pukat harimau di kawasan Anak Laut, Singkil Utara.

 

DPRK bersama nelayan dan panglima laut bersepakat mengawal kasus ini hingga ke meja hijau. Mereka menuntut agar penegakan hukum dilakukan transparan untuk memberi efek jera bagi pelaku illegal fishing.

BACA  Trabas Kamtibmas Polres Nganjuk Bersama Komunitas Trail, Dilanjutkan Silaturahmi dan Bansos di Balai Desa Gemenggeng

 

Panglima Laut Gosong Telaga Selatan, Maswardin Daeli, turut angkat suara. Ia mengapresiasi langkah cepat Polres Aceh Singkil dan Satpol Airud yang berhasil menangkap kapal pukat harimau di perairan Gosong.

 

“Kami berterima kasih kepada kepolisian dan tim atas kerja kerasnya. kapal itu jangan dilepaskan. Sita saja untuk negara, kasihan nelayan kecil yang sudah susah.” jelas Maswardin.

 

Ia menyebut, sejak kapal pukat harimau beroperasi, hasil tangkapan nelayan tradisional terus merosot. Jaring mereka rusak, bahkan hilang, terseret kapal besar.

BACA  Bahas Anggaran Tahun 2026, Diskominfotik Bengkalis Rapat Kerja Bersama Komisi II DPRD Bengkalis

 

“Nelayan jadi kecewa dan banyak yang berhenti melaut,” katanya.

 

Masyarakat nelayan kini berharap pemerintah dan aparat memperketat patroli laut untuk mencegah masuknya kapal-kapal ilegal.

 

“Kalau laut aman dari pukat harimau, nelayan kecil bisa hidup lagi,” ungkapnya. (*)

 

Jurnalis : Yudi Sagala CNtv

No More Posts Available.

No more pages to load.