Subulussalam-Acara 100 Tenda Lae Soraya telah dilaksanakan secara sukses dengan melibatkan 72 orang peserta dari berbagai daerah.
Kegiatan ini dilaksanakan pada sabtu minggu 11 – 12 Juli 2020 di Lae Soraya Kampong Pasir Belo, tepatnya di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), kegiatan ini merupakan kali pertamanya organisasi membawa peserta sebanyak ini ke lokasi hutan lindung kebanggaan Subulussalam ini.
Ketua panitia saat, dihubungi CakrawalaNusantara.id sepulang dari acara ini mengatakan, tidak menyangka akan antusias peserta yang mendaftar dalam giat 100 tenda Camping Lae Soraya Kecamatan Sultan Daulat.
“Saya tidak menyangka jika antusias dan perhatian masyarakat sampai sebesar ini, target kita sebenarnya hanya 50 orang karena menyesuiakan dengan kemampuan organisasi dan himbauan Pemerintah Pusat soal New Normal, tapi karna banyak yang daftar ke panitia maka kita kasih kelonggaran untuk menerima hingga 72 orang. Disamping itu, ada sekitar 30 orang lebih yang kita tolak pendaftarannya” ucap Beni Fahrijal.
Selain berkemah acara ini diisi dengan kegiatan penanaman pohon, terdapat 100 pohon yang ditanami oleh peserta. Adapun jenis pohon yang ditanam ialah bibit pohon kayu damar, kayu meranti dan bibit durian, peserta juga melakukan kunjungan wisata, diskusi tentang penyelamatan Hutan Leuser, api ungun dan akustikan.
Selaku ketua panitia beni Fahrizal Ujung mengucapkan rasa terimakasih untuk semua yang terlibat dalam kegiatan ini “Terimakasih untuk temen-temen panitia, peserta dan pendukung dari Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) serta Forum Konservasi Leuser (FKL) yang telah turut ikut menyukseskan kegiatan ini” Ucapnya.
Orang yang dikenal sebagai Aktivis lingkungan ini juga berencana membuat kegiatan yang lebih besar dari hari ini disaat wabah Covid -19 sudah mereda, ia pun menilai kegiatan ini sangat efektif menarik minat dan perhatian masyarakat dalam usaha pelestarian lingkungan hutan Leuser dan pengenalan potensi Ekowisata Lae Soraya “Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat ingin menjaga lae soraya dan hutan leuser agar tetap lestari ekosistemnya, dan semakin dikenal potensi ekowisatanya” ucapnya penuh harapan.
Kegiatan ini digagas oleh Gerakan Pecinta Alam (G-PAL) Subulussalam sejak 2 minggu lalu dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi kegiatan” pungkasnya (Junaidi)