Jambi| CN- Merebaknya wabah virus Corona, yang mengancam kesehatan bahkan keselamatan manusia, mengharuskan akses pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ditutup agar tidak bertatap muka secara langsung.
Hal itu demi upaya pemutusan penyebaran wabah (covid-19).
Sesuai dengan anjuran pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, dan instansi terkait di Provinsi hingga Kabupaten Tanjung Jabung Timur, agar tidak melakukan proses belajar mengajar.
Salah satu alternatif dengan cara belajar menggunakan media daring (online), agar tidak bertatap muka secara langsung, atau yang lebih dikenal dengan pembelajaran melalui media online dengan berbaasis internet.
Modal pembelajaran menggunakan internet a bisa memudahkan siswa, guru dan wali murid untuk berkomunikasi tanpa bertatap muka secara langsung. Strategi yang dilakukan bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung timur mensiasati agar siswa-siswa didik dapat melanjutkan proses belajar mengajar di tengah bencana vandemi (covid-19).
Langkah yang di maksud mungkin di anggap efesiem, namun berbeda yang di alami sebagian guru di sekolah SD 172/X, Kabupaten Tanjung Jabung timur Provinsi Jambi.
Beberapa kendala yang menjadi problem diantaranya, jaringan selular tidak sepenuhnya menjangkau rumah-rumah siswa,serta ada pula diantara mereka yang belum memiliki handphone android, ditambah lagi akses jalan menuju pemukiman sebagian becek dan berlumpur ketika musim hujan tiba.
Tentulah sulit dilewati kendaraan roda dua, hingga mengharuskan tenaga-tenaga pendidik terkadang menempuhnya dengan berjalan kaki.
Segelintir Persoalan yang di alami,
Kepala sekolah Irman S.Pd menuturkan kepada awak media cakrawala Nusantara, saat di jumpai diruang kerjanya, Senin (11/8/20) 10: 41 Wib.
“Memang kami melakukan cara alternatif itu (belajar daring, red ) Alhamdulillah berjalan” tuturnya.
“namun disisilain, ada juga kendala, yaitu jaringan selular tidak menyeluruh, ada juga yang belum punya handphone android, terlebih lagi jika musim hujan, yang pastinya anak-anak tidak bisa keluar, dan datang kesekolah untuk mengambil soal-soal pelajarannya ” tambahnya.
“Tapi kita tidak tinggal diam, sebagai pengabdian, kami beserta para guru yang ada di sekolah ini, tetap kita perjuangkan bersama, walaupun ada kendala yang harus kami lewati, demi menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan tangguh. Semoga nantinya saat mereka dewasa anak-anak didik kami ini mengingat apa yang di perjuangkan gurunya, semoga menjadi motivasi buat mereka ketika dewasa” tutupnya dengan nada penuh semangat (Muslimin).