Surabaya| Pengamat politik Surokim menyebut sengitnya kompetisi di level internal di PDIP Surabaya, “Jika alasan yang disampaikan di media begitu adanya. Maka kian menunjukkan betapa sengitnya kompetisi di level internal di PDIP Surabaya,” terang pengamat politik Surokim, berdasarkan data dihimpun pada Sabtu (4/7/2020).
Hal itu menyusul pengunduran diri Armuzi dari Pilwali Surabaya sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacacawali), dengan alasan internal mereka.
Surokim mengatakan mundurnya Armuji juga menegaskan betapa modal pencalonan untuk bertarung di Pilwali Surabaya sangat mahal. Hal ini juga mempertegas bahwa Pilwali di Kota Pahlawan merupakan salah satu level utama di Indonesia.
“Mundurnya beliau tentu kian menguatkan betapa modal pencalonan untuk Pilkada Surabaya tidak cukup biasa-biasa saja. Harus super ekstra dengan bekal modal plus plus baik modal sosial, ekonomi, politik maupun simboliknya,” tuturnya.
“Bagaimanapun Pilkada Surabaya adalah pilkada level utama di Indonesia yang masuk kategori Pilkada Liga Satu yang tentu kompetisinya sangat ketat dan juga kompetitif menghadapi tekanan yang tidak mudah,” tambah Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.
Menurut Surokim, pilihan mundur Armuzi dalam kontestasi di internal PDIP Surabaya adalah sebuah fakta. Dan dari fakta itu masyarakat kemudian akan mendapatkan pengetahuan betapa kompleksnya politik di Surabaya.
“Pilihan mundur yang diambil beliau adalah fakta politik yang harus dihormati dan juga menjadi pengetahuan publik bahwa pencalonan dalam kontestasi itu berat, rumit dan kompleks,” ujar pria yang juga peneliti di Surabaya Survey Center (SSC) itu.
“Ya dinamika politik kadang tidak selalu linier dan selalu kompleks dan rumit. Namun apa yang terjadi bisa menjadi pengetahuan publik betapa kontes politik itu butuh kekuatan dan juga sikap tahan banting,” pungkasnya.
Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya (Bacawawali) Surabaya dari PDI Perjuangan Armuzi memutuskan mengundurkan diri. Ia merasa dijegal oleh rekannnya di DPC PDI Perjuangan Surabaya.
“Ada hal yang lebih penting, saya ingin memberi kesempatan ada beberapa pengurus DPC yang ingin mau maju namun tidak mau mendaftar,” kata Armuji, Sabtu (3/7/2020).
Editor : Hr03