BANNER IKLAN

Usai Dicopot Dari Pimpinan Baleg DPR, Rieke Diah Pitaloka Buka Suara

oleh -123 views
oleh

Jakarta| Rieke Diah Pitaloka angkat suara terkait pencopotan dirinya dari posisi Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR. Rieke pun menanggapi santai pencopotan itu, karena pergantian anggota fraksi di posisi pimpinan maupun anggota Alat Kelengkapan Dewan (AKD) merupakan hal biasa.

Rolling (pergantian) anggota fraksi di pimpinan dan anggota AKD kan hal biasa. Tugas saya dari Partai dan Fraksi di Baleg sudah selesai, karena ada penugasan lain yang tidak kalah penting,” kata Rieke, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/7).

BACA  Masyarakat Sekecamatan Air Besi Deklarasi Dukung ASA di Pilkada Bengkulu Utara Mendatang

Ditanya tugas baru apa yang menjadi tanggung jawabnya di DPR, Rieke belum mau mengungkapkannya kepada publik. Pada saatnya, kata dia, masyarakat akan mengetahui tentang tugas yang diberikan partai dan Fraksi PDIP kepadanya.

“Pada saatnya, publik akan tahu juga. Pokoknya tugas yang penting dan perlu konsentrasi penuh. Cukup berat, mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia. Bismillah,” ujar anggota DPR tiga periode ini.

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDIP DPR, Bambang Wuryanto membantah pihaknya mengganti Rieke Diah Pitaloka sebagai Wakil Ketua Baleg dengan M Nurdin gara-gara polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

BACA  Cik Ujang Hadiri HUT Partai Demokrat ke 23 Tahun di Kota Pagaralam

“Jadi kita memasang the right man in the right place atas dasar penugasan politik sebagai partai pendukung pemerintah. Kita ingin fokus lagi dalam demokrasi,” kata Bambang di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/7).

Dia mengatakan, rotasi Rieke sebagai pimpinan Baleg bukan karena ada kesalahan. Dia membantah PDIP melakukan pencopotan. “Jadi jangan pernah ada pikiran mbak rieke salah, dicopot, itu salah. Clear,” ucapnya.

BACA  Warga Desa Sido Luhur Antusias Sambut kehadiran Tim ASA Di Acara Maulid Nabi Di Masjid Jami' Baitul Mukaromah

Saat ini, lanjut dia, Rieke ditugaskan untuk kembali fokus di Komisi VI DPR. Menurutnya, perlu fokus di Komisi VI khususnya untuk mengurus masalah BUMN.

“Mbak rieke dirotasi kemana, mbak Rieke sementara di komisi VI, full. Pak kok komisi VI butuh fokus? Butuh fokus, kenapa karena menteri BUMN melaksanakan pembaruan dengan melaksanakan mengklaster BUMN,” tutupnya.*

No More Posts Available.

No more pages to load.