Jambi| Wilayah Desa air hitam laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Prov Jambi, tepat sebelah barat dan berada dalam posisi berbatasan langsung dengan hutan kawasan TNB,(Taman Nasional Berbak,) Jambi, dan dibagian sisi timur berbatasan dengan bibir pantai timur wilayah Kab. Tanjung Jabung Timur.
Sehingga dibagian sisi barat desa yang berbatasan langsung dengan hutan lindung sangatlah memungkinkan muncul potensi konflik antara penduduk desa dan hewan liar yang terdapat di dalam kawasan hutan rimba.
Dalam sepekan, masyarakat khususnya petani kelapa sawit di desa air hitam laut, digegerkan dengan kehadiran hewan buas yang masuk di perkebunan warga.
Habri Sandria, selaku kepala desa, saat ditemui awak media CakrawalaNusantara,id,
di ruang kerjanya Senin, (13/7/2020) tepat pada Pukul 8:35 Wib, membenarkan jika penduduknya beberapa pekan terakhir ini di resahkan kemunculan harimau yang di duga berasal dari kawasan hutan konservasi.
“Sudah dua Minggu belakangan ini warga desa kami di resahkan kemunculan hewan buas,(harimau.)
Di tambahkan nya lagi” kami berharap bagi steakholder yang bersangkutan agar kiranya melakukan tindakan yang cepat dan sigap, karna sangat di hawatirkan kedepannya terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan “tambahnya.
“Karena sudah beberapa Minggu ini di sekitaran parit 3-4-dan 5 kiri sudah tidak ada lagi masyarakat yang melakukan aktivitas di kebun merka, tentu perihal ini akan berdampak ke perekonomian warga “tutupnya.
Terpisah, kepala seksi konservasi wilayah tiga BKSDA Jambi, Farid SE ketika dihubungi melalui sambungan telepon seluler oleh membenarkan pemasalah tersebut.
“dan saya juga menghimbau bagi kepada warga yang terdapat di zona tersebut untuk menahan diri agar tidak melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kendati demikian, pihak kami terus berupaya melakukan tiga hal, diantarannya sedang melakukan pemantauan melalui 3 unit kamera yang telah kami pasang, membentuk TIM agar bisa membatasi ruang gerak hewan tersebut, dan terahir dalam minggu ini juga akan kami turunkan anggota untuk melakukan sosialisasi terkait problem ini “tutupnya.(Muslimin)