KPU Binjai Ajak Ormas Patuhi Protokol Covid

oleh
oleh

Binjai| CN- Peran LSM dan Ormas dalam membina Demokrasi menjadi tema Sosialisasi tahapan Pilkada Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Binjai dalam penyelenggaran Pilkada 2020 Di mass pandemic Covid-19.

 

 

Bertempat di Kafe Kolam, Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kelurahan Pahlawan Kecamatan Binjai Utara, Selasa (13/10).

 

 

 

Sosialisasi tahapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Binjai tahun 2020 ini diikuti oleh PC Himpunan Mahasiswa Alwasliyah (HIKMAH) Kota Binjai, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Binjai, STIT Binjai serta beberapa perwakilan Ormas.

 

Sedangkan bertindak selaku narasumber dalam bentuk dialog dan tanya jawab ini dipandu oleh Ketua KPU Binjai, Zulfan Effendi, serta Herry Dani SE.MBA (Ketua KPU Binjai masa bakti 2013-2018) selaku narasumber.

 

Digelar secara sederhana dengan penerapan Protokol Kesehatan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi panduan serta disosialisasikan ke masyarakat.

 

Herry Dani menjelaskan,  Pilkada dibuat secara demokrasi untuk membuka kesempatan Partisipasi Publik dalam menentukan tujuan dan memilih pemimpin sesuai hati nurani.

 

“Tidak hanya itu, mengawasi Pemerintahan dan meminta pertanggungjawaban juga menjadi tujuan dari Demokrasi,” ungkap Herry Dani.

 

Guna mewujudkan Pilkada yang berkwalitas, lanjutnya, untuk itu perlu tekad bersama seluruh unsur maupun elemen masyarakat.

 

“Sekarang ini masyarakat telah sadar berdemokrasi dan melek Politik. Rakyat akan menyeleksi calon calon Kepala Daerah. Untuk itu, seluruh institusi harus komit untuk menciptakan Pilkada damai,” harap Herry Dani.

 

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Binjai ini juga berharap, untuk Pilkada tahun 2020, yaitu dimasa Pandemi Covid, semuanya harus disiplin dalam menjalankan Protokol Kesehatan.

 

“Hindari kerumunan, jaga jarak, selalu pakai masker serta usahakan memakai sarung tangan dan sediakan cairan hand Sanitizer,” pintanya.

 

Sementara itu, Ketua KPU Binjai Zulfan Effendi, mengatakan, pada saat pencoblosan, tepatnya 9 Desember nanti, seluruh pemilih wajib diukur suhu tubuhnya.

 

“Wajib diukur, maksimal 37,3 derajat. Jika lebih akan diberikan bilik khusus,” urainya.

 

Sedangkan setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya l akan disemprot Disinfektan serta ada jarak untuk Pemilih yang masuk dan melakukan Pencoblosan.

 

“Sesuai simulasi, kita akan memakai 4 bilik. Pemilih memakai sarung tangan plastik. Sedangkan Tinta nantinya bukan di celup, tetapi dioleskan,” ungkap Zulfan Effendi.

 

Sedangkan untuk pemilih yang tidak memakai masker, lanjut Zulfan, maka tidak diperbolehkan mencoblos.

 

Sesi tanya jawab juga menjadi bagian dari kegiatan ini. Diantaranya terkait celah celah terjadinya kecurangan dalam Pilkada, serta data Pemilih yang sudah meninggal namun masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

 

Hadir dalam acara tersebut, Komisioner KPU Kota Binjai, yang juga Ketua Divisi Sosialisasi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat, Robby Effendi Hutagalung. (Rob/Rid)

No More Posts Available.

No more pages to load.