Kapal Pukat Trawl Marak Beraktivitas di Perairan Laut Selat Malaka, Nelayan Kecil Complain

Belawan| CN- Banyaknya Kapal Trawl yang beraktivitas di Perairan Selat Malaka berakibat buruk terhadap nelayan kecil. Bahkan sebagian nelayan mengaku terpuruk karna situasi tersebut.

Demikian dikatakan aktivis Nelayan Tradisional Hendra ,SH. Menurutnya Kapal Pukat Trawl  masih bersandar di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB), seperti yang terlihat di Gudang Apeng, Gudang Kari Agung dan Gudang Kelong.

Bacaan Lainnya

” pihak terkait terkesan tutup mata mengatasi maraknya Kapal Pukat Trawl yang beroperasi di Perairan laut Selat Malaka ” cetusnya, Sabtu (17/10).

 

Diungkapkan Hendra ” kurangyya hasil tangkapan nelayan kecil /nelayan tradisional diakibatkan ulah kapal pukat Trawl yang beroprasi menggunakan alat tangkap yang salah, dan jelas telah melanggar Undang undang dan aturan dari KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan).

” Pihak KKP harus tegas dan tidak neko neko sehingga masyarakat dapat percaya terhadap Pemerintah ,” tukasnya.

Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), Permen. KP Nomer 71 Tahun 2016 tentang Zona dan Alat tangkap nelayan yang berakibat timbulnya penafsiran baru bagi para nelayan kecil / nelayan tradisional .

“Masyarakat pesisir mengharapkan supaya Menteri Kelautan Edhy Prabowo meninjau ulang rencana revisi ,Permen .KP. nomer .2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan dengan Trawl dan Seinen Nets direvisi ” terang dia.

Sementara, tokoh masyarakat yang juga nelayan Belawan, Khairuddin kepada wartawan membeberkan bahwa keberadaan Kapal Pukat Trawl memasuki zona nelayan tradisional berdampak buruk untuk nelayan kecil.

Tidak hanya itu,  Syahdan yang juga seorang nelayan dengan kesehariannya mencari ikan di perairan laut Belawan kecamatan Medan Belawan, mengaku hasil tangkapannya drastis menurun karena adanya alat tangkap kapal pukat Trawl.

 ” kalau kami menggunakan pukat langgei, sedangkan pukat Trawl bisa merusak biota kehidupan di laut, semua ikan ikan kecil dan ikan besar terangkut, inilah yang menyebabkan hasil tangkapan kami berkurang  “cetus nya .

” kami berharap kepada Pemerintah supaya memperhatikan nasib dan kesejahteraan para nelayan kecil, sehingga kami bisa kembali melaut mencari nafkah buat keluarga” harapnya.(Darmayani).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *