Binjai| CN- Terkait postingan di beberapa akun media sosial yang tersebar beberapa waktu lalu, soal tudingan terhadap salah satu ketua Ormas di Kota Binjai tentang dugaan tindak penganiayaan, seorang saksi mata membantah hal tersebut.
Saksi Bantah Ketua Ormas Dalang Penganiayaan
“Dalam permasalahan yang diisukan, bahwa JP dituduh sebagai otak pelaku penganiayaan, itu tidak benar.” Papar RW salah satu saksi yang berada di tempat kejadian perkara.
“Sebab awal permasalahannya adalah berawal dari sepeda motor milik RS yang di pinjam oleh orang berinicial HR penduduk Jln.Pandega, Semi.I, dan di gadaikan ke pihak lain di sekitar tempat hiburan ” jelas saksi, seperti informasi yang diterima awak media ini, pada Selasa (8/9/2020) sore, sekira pukul 16:00 WIB.
“Oleh karena itu kami sekeluarga mendatangi Orang Tua HR di rumah kediamannya Jln.Pandega” Terang RW (50Thn) dikediamannya, jln Gng.Sinabung Minggu (06/08/2020) bekisar Pukul 16:00 Wib.
Dan, ” lanjut dia” saat musyawarah kami usulkan Pinjam tukar pakai sepeda motor miliknya sebelum sepeda motor itu ditebus, namun TB (ayah HR) sepertinya tidak senang dan langsung pergi meninggalkan kami, tidak berselang lama TB kembali dengan mengajak Tiga (3) Orang Laki-laki berperawakan tegap, diantaranya belakangan diketahui berinisial TG dan Dua lagi Anak dari TG berinisial RN dan RM.” Jelasnya lagi.
“Sesampai di TKP, RG langsung bertanya APA MASALAH KALIAN..??? karna kami tidak kenal dengan Beilau maka keponakan Saya berinicial TR bertanya, BAPAK DI PIHAK MANA…?? Kata keponakan saya, tapi tiba-tiba TG emosi dan langsung menyerukan SERANG…!!! katanya, menirukan ucapan TG pada saat itu. Dan kedua anaknya berinicial RN dan RM pun langsung memukul dan mengkeroyok TR bersama-sama TG. Lalu keponakan saya yang satu lagi berininicial AS dengan maksud ingin melerai dipukuli juga oleh TG dan kedua Anaknya.” papar RW.
“Bercampur ketakutan kami sekeluarga lari ke Rumah JP di Jln.Gng.Sibayak, menyelamatkann diri.” katanya. Namun, karena kami tidak jumpa dengan JP, kami minta tolong sama orang-orang yang ada disitu untuk mendampingi kami menyelesaikan permasalahan sepeda motor RS yang di gadaikan oleh HR, makanya kedua keponakan Saya TR dan AS kembali ke rumah TB (Orang Tua HR) didampingi lima orang anggota JP untuk mendamaikan agar tidak terjadi lagi keributan.” Kata RW.
Lebih jauh ditambahkan RW ” sesampai di TKP, RN anak TG langsung mengambil kayu (Beroti) dan mau menyerang anggota JP, beruntung anggota JP langsung dapat merebut balok itu makanya TG dan kedua anaknya RN dan RM bersama TB diajak ke rumah JP untuk menyelesaikan permasalahan sepeda motor itu.” Jelas RW dalam keterangannya.
Dan menurut keterangan warga setempat saat diminta keterangannya terkait adanya permasalahan kisruh di rumah kediaman JP, warga membenerkan jika salah satu Wanita yang di informasikan adalah anak dari pak TG, datang ke sekitaran rumah JP dan teriak-teriak, mungkin hal tersebut yang menimbulkan ke kisruhan dihalaman rumah JP, sebab saat itu disekitaran rumah JP masih ramai orang yang baru saja selesai kenduri empat puluh hari meninggalnya adik JP.
“Dan JP yang kami ketahui beberapa hari sebelumnya pun memang sedang sakit dan saat kenduri pun beliau tidak terlihat hadir mungkin karena mendengar keributan JP pun keluar dari dalam rumah dan beberapa kali kami dengar beliau berkata HEY.. ADA APA ITU..??? ADA MASALAH APA..???HEY… KENAPA KALIAN RIBUT DI RUMAHKU INI, NAIK KALIAN.. NAIK KALIAN..?? Kata JP ” beber warga yang menyaksikan ke kisruhan tersebut dari luar halaman rumah JP.
Sementara di teras rumah JP, Kami di tanya kronologisnya oleh JP.” Terang RW kembali.
“Setelah itu JP menyuruh TB agar mencari dan menghadirkan HR agar permasalahan tersebut selesai, Namun TB menjawab ” kemana saya cari dia sudah melarikan diri “jawabnya kepada JP. Selanjutnya JP langsung menyuruh anggota nya menghubungi Pihak Kepolisian Mapolsek Selatan.” Terangnya.
“Di Polsek selatan semua terkait permasalahan penggadaian sepeda motor tersebut telah diselesaikan secara perdamaian tersurat dan ditandatangi semua pihak. Namun, mirisnya permasalahan tersebut diduga ditunggangi oleh oknum tertentu sehingga keluarga TG kembali membuat laporan ke Mapolres Binjai.” Terang RW dengan jelas.
Hingga berita ini diturunkan, sementara pihak pelapor belum bisa dikonfirmasi.
Sumber:Perisaipostsumut